Sabtu, 17 Maret 2012

Anjing Kintamani Bali Diakui Oleh AKU


Perkin Pusat pada 1 Maret 2012 mengadakan press release tentang pengakuan Asian Kennel Union terhadap anjing trah nasional yaitu Anjing Kintamani Bali pada tanggal 23 Februari 2012 pada kongres AKU di Manila.


SUMBER : Anjingkita.com

Standard Trah Anjing Kintamani Bali Berdasarkan SK 17 Tahun 2012 PERKIN















   Standard Anjing Kintamani, yang disahkan oleh Perkin bersamaan saat ditetapkannya Anjing Kintamani Bali sebagai anjing ras pertama Indonesia yang disahkan AKU (asian kennel union) pada tanggal 23 FEBRUARI 2012 pada kongres AKU di Manila.




Standard Anjing Kintamani Bali
No : SKep : 017/PP/III/2012






ANJING KINTAMANI BALI

ASAL: Republik Indonesia
Sukawana, sebuah desa di daerah Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali
TANGGAL PUBLIKASI: 18.02.2006, direvisi pada 30.01.2012
KEGUNAAN: Anjing sebagai sahabat/teman (Companion Dog).
FCI KLASIFIKASI: Group 5 Spitz and primitive type.
Section 5 Asian Spitz and related breeds.



SEJARAH SINGKAT
  Anjing Kintamani Bali adalah hewan peliharaan yang umum dipelihara di Indonesia. Anjing Kintamani Bali berasal dari desa Sukawana, daerah Kintamani di Pulau Bali. Anjing Kintamani Bali berasal dari daerah pegunungan dan hutan. Pada tahun 1985, kerjasama antara Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dan Perkumpulan Penggemar Anjing Trah Bali (Pantrab) berhasil menyelenggarakan pameran Anjing Kintamani Bali yang pertama di Bali. Setelah itu, Anjing Kintamani Bali menjadi populer di seluruh penjuru Indonesia. Banyak pecinta anjing membawa Anjing Kintamani Bali keluar dari Bali, antara lain ke Surabaya, Jakarta, Bandung dan Solo. Anjing Kintamani Bali dipelihara untuk untuk dijadikan teman. Nama ANJING KINTAMANI BALI diambil dari nama daerah asal anjing trah ini.





PENAMPILAN UMUM



Anjing Kintamani Bali merupakan anjing yang berukuran sedang dengan proporsi anatomi yang kompak. Memiliki penampilan baik dengan kepribadian yang berani.


PROPORSI PENTING
  Perbandingan tinggi badan pada pundak dan panjang badan adalah 10:11.
Panjang kepala, yaitu panjang antara occiput dan ujung hidung adalah seperempat dari panjang tubuh.


KARAKTER/TEMPERAMEN
  Berani , cerdas , lembut, dan setia kepada keluarga. Anjing Kintamani Bali mudah dilatih .







KEPALA:
Panjang tengkorak dan moncong sama.

Bagian Tengkorak Kepala


Tengkorak: 
Dahi agak lebar dan berbentuk segtiga.
Stop; cukup/sedang.






Bagian Muka/Wajah :
Hidung; Agak lebar dan berkembang dengan baik. Warna hitam sampai hitam kecokelatan. Warna abu-abu pada hidung diperbolehkan.


Moncong : 
Kuat dengan rahang bawah berbentuk huruf U, segitiga, dan meruncing.
Bibir; Kencang, sepenuhnya menutup rahang bawah dan berpigmen gelap.
Rahang/Gigi; Gigitan menggunting dan berjumlah gigi lengkap sebanyak 42 gigi; 20 gigi pada rahang atas dan 22 gigi pada rahang bawah.
Pipi; Berkembang/terbentuk dengan baik.




Mata;
Berbentuk oval; letaknya horizontal/mendatar dan terposisi baik di bagian tengah stop pada garis luar berbentuk V yang ditarik dari puncak telinga ke ujung hidung. Warna mata hitam dan/atau cokelat, berpigmen (gelap) pada kelopak mata, warna lain pada mata tidak diinginkan, dan kelopak mata yang tidak berpigmen adalah diskualifikasi.






Telinga; Tegak dan berbentuk segitiga, ujungnya agak membulat sedikit dan menghadap depan, terdapat warna biskuit (warna krem atau kuning keemasan atau warna appricot/orange) pada tepi telinga bagian luar. Posisi sedikit di bawah dahi dan letaknya sedikit jauh. Telinga HARUS berdiri tegak di usia 12 bulan, telinga yang jatuh di usia 12 bulan atau lebih adalah diskualifikasi.
LEHER :

Terposisi baik pada tubuh , kuat dengan otot yang berkembang/terbentuk dengan baik , berkulit kencang (tidak bergelambir).







BADAN
Garis Atas Badan ;
Rata.
Pundak ; 
Terbentuk baik dan posisinya harmonis dari leher.
Bagian Belakang Badan;
Lurus dan kuat.
Pinggang ;
Lebar/besar dan berotot.
Dada ;
Terbentuk dengan baik.
Bagian Rusuk ;
Mengembang dengan baik, dan tulang dada (pada bagian bawah badan) mencapai siku kaki depan.
Perut ;
posisinya naik ke atas ke arah belakang tubuh, bentuknya atletis dan harmonis.

EKOR :
Posisi pangkal ekor sedikit rendah, posisinya di bawah bagian tengah bokong (croup) dan bersudut 45 derajat terhadap garis atas badan (Topline). Tertutup bulu-bulu yang lebat, bentuk idealnya adalah melengkung ke atas (ke arah depan badan). Bentuk ekor yang membulat ke arah depan badan dan yang posisi ujungnya tidak jatuh di bawah garis atas badan (Topline) diperbolehkan, tetapi tidak diinginkan, bentuk ekor berbulu tipis dan berbentuk membulat ke arah depan badan yang bagian ujungnya jatuh di bawah garis atas badan (Topline) adalah kesalahan yang fatal (diskualifikasi).


ANGGOTA TUBUH LAINNYA

BAGIAN DEPAN (FOREQUARTERS) ; 
Bahu dan lengan atas sama panjangnya, tinggi pada siku adalah setengah dari tinggi pundak, dan sejajar ketika dilihat dari depan.
Bahu (Shoulders) ;
Bentuknya harmonis pada badan.
Lengan Bagian Atas (Upperarm) ;
Lebar dan berotot kuat.
Siku Kaki Depan (Elbows) ; 
Letaknya dekat dengan badan.
Kaki Depan (Forearms) ; 
Lurus dan sejajar (paralel).
Pergelangan Kaki Depan (Carpus) ;
Lebar.
Telapak Kaki Depan (Metacarpus) ; 
Lurus.
Jari Kaki Depan; Posisinya saling berdekatan, kompak (harmonis), dan bentuknya membulat.
BAGIAN BELAKANG (HINDQUARTERS); 
terbentuk dengan baik, kuat dan cukup terangulasi (sedikit bersudut). Posisinya sejajar ketika dilihat dari belakang.
Paha Bagian Atas (Upper Thigh);
Lebar.
Siku Kaki Belakang (Stifle (Knee) ; 
Sedikit bersudut , terletak tidak dekat dengan bagian tengah tubuh.
Paha Bagian Bawah (Lower Thigh) ;
Kuat dan berotot.
Kaki Belakang Bagian Bawah (Hocks) ; 
Panjangnya sedang dan tegak lurus terhadap tanah.
Telapak Kaki Belakang (Metatarsus) ; 
Lebar dan datar bila dilihat dari samping.

KAKI :
Tebal, hampir membulat, melengkung dan kencang.

LANGKAH/PERGERAKAN :
Lincah dan ringan.

BULU :
Bulunya bersusun dua; Bulu bagian bawah yang lebih halus relatif pendek dan bulu bagian luar yang lebih kasar panjangnya sedang pada sisi samping badan. Bagian leher dan punggung dikelilingi bulu bagian luar yang lebih kasar (long harsh outer-coat). Ekornya berbulu lebat.
Bulu bagian luar yang lebih panjang yang mengelilingi leher disebut “BADONG”, membentuk bulu-bulu mewah seperti kerah baju pada leher. Bulu bagian luar yang lebih panjang, yang bulu-bulunya terletak mulai dari pada pundak dan terus memanjang sampai ke bagian belakang badan disebut “BULU GUMBA”. “BADONG” dan “BULU GUMBA” lebih terlihat pada anjing jantan daripada anjing betina.

WARNA BULU :
Warna putih dengan warna biskuit pada ujung/tepian telinga (biscuit coloured ear-edge) lebih diinginkan. Warna putih tanpa warna biskuit pada ujung/tepian telinga (white without biscuit coloured ear-edge) diperbolehkan namun tidak diinginkan.



CATATAN
“BADONG” adalah kata asli dari Bahasa Bali yang berarti bulu yang lebih panjang pada bagian belakang telinga dan seputar leher.


“BULU GUMBA” adalah kata asli dari Bahasa Bali yang berarti bulu yang lebih panjang pada bagian pundak dan memanjang terus sampai ke belakang badan.

TINGGI DAN BERAT
Anjing Jantan : 45-55 cm pada pundak. Berat badan ideal adalah 15 kg -17 kg.
Anjing Betina : 40-50 cm pada pundak. Berat badan ideal adalah 13 kg -15 kg.

KESALAHAN
Setiap ketidaksesuaian dari butir-butir di atas harus dianggap kesalahan, dan tingkat kesalahannya harus disesuaikan dengan tingkat ketidaksesuaiannya.

KESALAHAN FATAL (DISKUALIFIKASI)
· Overshot atau undershot.
· Telinga tidak berdiri pada usia 12 bulan dan lebih.
· Ekor berbulu tipis dan berbentuk membulat ke arah depan badan yang bagian ujungnya jatuh di bawah garis atas badan (Top-line).




Sumber : http://www.kintamanibalidog.com

Sabtu, 20 November 2010

Kenali Dulu Si Kintamanis Dari Pulau DEWATA



Berapa banyak dari kita yang telah mengenal Anjing Kintamani Bali???

Anjing Kintamani adalah ras anjing yang berasal dari daerah pegunungan Kintamani, pulau Bali. Anjing Kintamani Bali merupakan Anjing Trah Pertama Indonesia yang diakui oleh PERKIN (Perkumpulan Kinologi Indonesia).




Saat ini Anjing Kintamani Bali sudah lama dibiakan dan disosialisasikan belakangan waktu kemarin Anjing Kintamani Bali SUDAH mendapat pengakuan Regional dari Asian Kennel Union (AKU) 

Guna mendapat pengakuan internasional itu harus didukung oleh hasil penelitian terhadap 15 generasi dan sepuluh percontohan pemuliabiakan Anjing Kintamani Bali.
Diperkirakan populasi Anjing Kintamani Bali di Indonesia sudah melebihi 600 ekor, dengan standard dan silsilah dari PERKIN.

Tahap pemuliabiakan Anjing Kintamani Bali ini telah mencapai generasi ke 5 dan dalam proses untuk di sosialisasikan ke Asian Kennel Union (AKU), selanjutnya apabila telah mencapai generasi ke 8 dan populasinya sudah mencapai 1000 ekor, Anjing Kintamani Bali baru dapat diproses untuk di sosialisasikan ke Federation Cynologique Internationale (FCI) guna mendapat pengakuan dari dunia international.


Anjing Kintamani memiliki sifat pemberani, tangkas, waspada dan curiga yang cukup tinggi. Merupakan anjing penjaga (guard dog) yang cukup handal, sebagai pengabdi yang baik terhadap pemiliknya, loyal terhadap seluruh keluarga pemilik dan tidak lupa pada pemilik atau perawatnya.



Sedikit perMelalui uji pengamatan lapangan dengan membandingkan antara Anjing Kintamani dari hasil kennel pemuliabiakan dan Anjing Kintamani di kawasan Kintamani, disusunlah Deskripsi dan Standar Fenotip Anjing Kintamani meliputi ciri-ciri umum, sifat-sifat umum, tinggi badan/gumba, dasar pigmentasi kulit, bentuk kepala, telinga, mata, hidung, gigi, bentuk leher, bentuk badan, kaki dan ekor mempunyai kesamaan. Perbedaannya pada distribusi warna bulu dan ditetapkan pada tanggal 16 Oktober 1994. Standar ini dipakai sebagai acuan dasar pada setiap Kontes dan Pameran Anjing Kintamani dan mendapat pengakuan PERKIN (Dharma.M.N. Dewa; PudjiRahardjo; Kertayadnya I.G, 1994.).



Standarisasi:
Untuk memperoleh Standar Anjing Kintamani diperlukan pengamatan dan penelitian yang terus menerus dan berkelanjutan. Gambaran sementara yang dapat dilihat dari keunggulan Anjing Kintamani dari hasil pengamatan lapangan dan hasil pemuliabiakan pada Anjing Kintamani yang berbulu putih spesifik dapat diuraikan sebagai berikut:



Ciri-ciri Umum:
Anjing ini dapat digolongkan dalam kelompok anjing jenis pekerja (working dog) dengan ukuran sedang, memiliki keseimbangan tubuh dan proporsi tubuh yang baik dengan pertulangan kuat yang dibungkus oleh otot yang kuat, sebagai anjing pegunungan memiliki bulu yang panjang (moderat) dengan warna putih spesifik, hitam atau cokelat. Pengelompokan dalam sistem FCI, anjing Kintamani masuk dalam group V karena memiliki ciri-ciri anjing spitz dan tipe primitif seperti Chow Chow, Basenji, dan Samoyed.



Sifat-sifat Umum:
Anjing Kintamani memiliki sifat pemberani, tangkas, waspada dan curiga yang cukup tinggi. Merupakan anjing penjaga (guard dog) yang cukup handal, sebagai pengabdi yang baik terhadap pemiliknya, loyal terhadap seluruh keluarga pemilik dan tidak lupa pada pemilik atau perawatnya. Anjing Kintamani (Bali) suka menyerang anjing atau hewan lain yang memasuki “wilayah kekuasaannya” dan juga menggaruk-garuk tanah sebagai tempat perlindungan. Pergerakannya bebas, ringan dan lentur.



Bentuk kepala:
Kepala bagian atas lebar dengan dahi dan pipi datar, moncong proporsional dan kuat terhadap ukuran bentuk kepala, rahang tampak kuat dan kompak, memiliki gigi-geligi kuat dengan gerakan gigi seperti menggunting, bibir berwama hitam atau cokelat tua. Telinganya tebal, kuat, berdiri berbentuk V terbalik dengan ujung agak membulat. Jarak antara kedua telinga cukup lebar, panjang telinga kurang lebih sama bila dibandingkan dengan jarak antara dasar dua telinga bagian dalam dengan sudut mata luar.
Mata berbentuk lonjong seperti buah almond dengan bola mata berwarna cokelat gelap dan bulu mata berwarna putih. Hidung berwarna hitam atau coklat tua dan warna hidung ini sering berubah karena penambahan umur dan musim.
Untuk mempercepat pengakuan dari Federation Cynologique Internationale, dalam memenuhi ketentuan/persyaratan perlu upaya-upaya secara ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan. Salah satu upaya adalah meneliti hubungan antara stuktur dan profil DNA distribusi warna bulu putih spesifik secara genotip dengan fenotip warna bulu putih spesifik pada Anjing Kintamani.



Distribusi warna bulu pada Anjing Kintamani dapat dikelompokkan menjadi 4 macam yaitu:
1. Warna bulu putih sedikit kemerahan dengan warna coklat-kemerahan pada telinga, bulu di bagian belakang paha dan ujung ekornya.
2. Warna hitam mulus atau dengan dada putih sedikit.
3. Warna coklat muda atau cokiat tua dengan ujung moncong kehitaman, sering disebut oleh masyarakat sebagai warna Bang-bungkem.
4. Warna dasar coklat atau coklat muda dengan garis-garis warna kehitaman, yang oleh masyarakat disebut warna Poleng atau Anggrek.



Tinggi dan bentuk badan:
Anjing Kintamani jantan mempunyai tinggi 45 cm-55 cm dan anjing betina 40 cm-45 cm. Dengan warna bulu kebanyakan berwarna putih spesifik (sedikit kemerahan) dengan warna merah kecoklatan (krem) pada ujung telinga, ekor dan bulu dibelakang paha. Warna lainnya adalah hitam mulus dan cokelat dengan moncong berwarna hitam (bangbungkem), pigmentasi kulit, hidung, bibir kelopak mata, skrotum, anus dan telapak kaki berwarna hitam atau cokelat gelap.
Lehernya tampak anggun dengan panjang sedang, kuat dengan perototan yang kuat pula. Dada dalam dan lebar, punggung datar, panjangnya sedang dengan otot yang baik. Badan anjing betina relatif lebih panjang dari jantan. Anjing Kintamani (Bali) memiliki bulu krah (badong) panjang berbentuk kipas di daerah bahu (gumba),makin panjang bulu badong makin baik.
Kaki agak panjang, kuat dan lurus jika dilihat dan depan atau belakang. Tumit tanpa tajir, gerakan kaki ringan. Ekor bulunya bersurai, posisinya tegak membentuk sudut 45 derajat atau sedikit melengkung tetapi tidak jatuh atau melingkar di atas pinggang atau jatuh ke samping. Makin panjang bulu ekor makin baik .



Sumber
                                      Oleh drh. Pudji Rahardjo, MS. 

                 

Jumat, 19 November 2010

Standarisasi Anjing Kintamani (PERKIN)


Standard Anjing Kintamani, yang disahkan oleh Perkin bersamaan saat ditetapkannya Anjing Kintamani Bali sebagai anjing ras pertama Indonesia pada tanggal 18 Februari 2006 di Rakernas Perkin.
























Standard Anjing Kintamani Bali
No. Kep. 06/RAKERNAS/II/2006





KLASIFIKASI FCI :
Group 5, Spitz and Primitive Types
Group 5, Asian Spitz and Related Breeds

ASAL USUL / ORIGIN :Kintamani Bali, Indonesia

KEGUNAAN dan MANFAAT :Anjing Pekerja

PENAMPILAN UMUM :

Anjing Kintamani Bali berpenampilan indah dengan ukuran sedang, jenis anjing penjaga. Bulunya panjang berwarna keputihan, tampak indah dan tebal, memiliki bulu badong atau bulu suri yang panjang di bagian leher dan ekor, berbulu terurai seperti ekor tupai.

KARAKTER / TEMPERAMEN :
Termasuk anjing yang pemberani dan tangkas, pandai dan mudah dilatih. Memiliki sifat waspada dan mudah curiga yang tinggi. Hidup dekat dan setia dengan pemiliknya.

KEPALA :
Masuk dalam kategori kepala yang bersih (head clean), kepala bagian atas lebar, dahi dan pipi datar dengan rahang besar dan kuat, serta sesuai dengan ukuran kepala.

BAGIAN TENGKORAK :
Dilihat dari atas hampir sedikit segitiga dengan panjang moncong setengah dari panjang kepala, sedikit sekali adanya lekukan di tengah.

HIDUNG :
Hidung berwarna hitam dan coklat tua. Warna hidung dapat berubah pucat atau sesuai dengan pertumbuhan usia.

RAHANG :
Gigi gunting dengan jumlah gigi di rahang atas 20, sedang di rahang bawah 22.

BIBIR :
Bibir berwarna coklat kehitaman, lidah berbintik biru atau kebiruan sepenuhnya.

MATA :
Mata berukuran sedang berbentuk lonjong seperti almond. Dengan bulu mata berwarna putih, bola mata berwarna coklat hitam.

TELINGA :
Telinga kuat dan tebal, berdiri tegak dengan daun telinga menghadap agak kedepan berbentuk huruf V terbalik dengan ujung agak membulat.

LEHER :
Leher kuat dengan panjang sedang, sistem perototan yang kuat, terlihat indah dan anggun serta bulunya bersusun dua dan tebal.

BADAN :
Perbandingan tinggi dan panjang badan adalah 9 : 10.
Punggung : Lurus dan kuat.
Dada : Lebar dengan tulang dada mencapai siku kaki depan.
Rusuk : Berbentuk oval.

EKOR :
Ekor berdiri berbulu lebat, melingkar ke dapan dengan bagian tengah ke ujung melingkar sedikit keluar seperti ekor tupai.

KAKI :
Kaki depannya lurus dan sejajar, jari-jarinya kuat dan mencengkram seperti kucing. Kaki belakangnya bila dilihat dari belakng berdiri sejajar, bila dilihat dari samping agak lurus dengan sedikit angulasi.

LANGKAH dan PERGERAKAN :
Langkahnya ringan dan bebas.

KULIT :
Berpigmen, coklat kehitaman pada bagian hidung, kelopak mata, scrotum, anus, pelatum, bibir serta telapak kaki.

BULU :
Berbulu panjang dan lebat, berwarna keputihan dengan ujung bulu berwarna putih kemerahan. Bulu telinga dan ujung ekor serta bulu belakang paha berwarna merah orange. Bulu rambut panjang di bagian pundak seperti kipas disebut Badong.

TINGGI BADAN :
Anjing jantan 45 – 55 cm.
Anjing betina 40 – 50 cm.

KESALAHAN FATAL :
Warna bulu selain keputihan dan apabila merah orange tidak terdapat pada telinga.
Ukuran badan kurang dari 40 cm atau melebihi 57 cm.